Kata marah sering disalah artikan, malah dijadikan sebuah ancaman, Marah yang mengancam itu bukan marah, namun lebih kepada dendam, kepahitan. Marah adalah salah satu bentuk ekspresi responsif manusia ketika haknya dilanggar, ada suatu kejadian yang membuat pertentangan dengan nilai-nilai dalam hidupnya. Sifat marah jika tidak terkontrol akan menimbulkan irasional, pikiran jernih menjadi hilang, hingga kita menjadi seperti anak kecil atau secara kasarnya murni sifat ID, yang cenderung liar, arogan. Jika anda memutuskan keputusan dalam keadaan marah, maka dapat dipastikan tindakan kita itu adalah tindakan terbodoh dan memalukan yang pernah kita ambil, karena sudah jelas bahwa kita tidak memakai analistis kita.
Telekinesis juga demikian, diciptakan untuk kebaikan, namun terkadang tidak terkontrol, karna pikiran kita luas, jika kita hanyut kedalamnya maka kita dikendalikan oleh pikiran kita,
Bagaimana caranya agar kita tidak dikendalikan pikiran Telekinesis kita
Mungkin pertanyaan yang paling tepat adalah diatas. Berikut jawaban yang menurut pikiran saya dapat membantu kita untuk mengendalikan kemampuan telekinesis kita:
- Anda harus mengerti, Pikiran anda ada ditangan anda, anda mengatakan stop! maka ia akan stop! Seperti halnya keinginan anda untuk membeli sesuatu namun keunganan anda kurang mencukupi, banyak keperluan yang lebih penting, maka keinginan itu dapat anda redam, atau bahkan menghentikannya.
- Jika anda seorang yang beragama, maka dekatkanlah pada Yang Maha Kuasa, karena Dialah yang empunya segala sesuatunya, mintalah tuntunanNya, Berdoalah selalu padaNya, Bacalah Ayat-ayat kitab suci anda untuk mendukung sebagai peredam emosi anda, dan renungkanlah itu.
- Jika anda seorang atheis, pikirkanlah hal yang baik, berguna bagi diri sendiri maupun orang lain, tidak menyakiti sesama, namun justru membantu sesama, Anda mengetahui apa yang baik bagi diri anda dan yang tidak baik bagi diri anda.
- Ingatlah akan pekerjaanmu, masih banyak yang harus anda selesaikan. Biasanya hal ini yang paling manjur, karena salah satu bentuk pengalihan dan membangkitkan kembali pikiran analistik kita.
Thanks for reading