Senin, 24 Maret 2014

Efek Negatif Telekinesis

Segala sesuatu di dunia ini yang diciptakan adalah hal yang baik, akan tetapi yang membuatnya menjadi senjata mematikan adalah manusia itu sendiri. Contohnya ditemukannya teknologi atom, dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, namun dapat juga menjadi senjat pemusnah massal. Contoh paling sederhana adalah kemarahan, ada orang yang bisa mengendalikan kemarahannya, ada yang tidak terkendali amarahnya, namun apakah marah itu baik, ya! Marah adalah sifat id kita, sifat natural manusia, bahkan bayi yang tak pernah diajarpun dapat melakukan marah. Marah adalah indikasi bahwa kita normal, jiwa yang sehat, dan berfungsi sebagaimana mestinya. Orang sabarpun pasti ada kemarahan hanya saja ia tahu bagaimana meredam kemarahanya, Demikian juga Telekinesis, selalu tergantung pada tiap-tiap individunya,

Kata marah sering disalah artikan, malah dijadikan sebuah ancaman, Marah yang mengancam itu bukan marah, namun lebih kepada dendam, kepahitan. Marah adalah salah satu bentuk ekspresi responsif manusia ketika haknya dilanggar, ada suatu kejadian yang membuat pertentangan dengan nilai-nilai dalam hidupnya. Sifat marah jika tidak terkontrol akan menimbulkan irasional, pikiran jernih menjadi hilang, hingga kita menjadi seperti anak kecil atau secara kasarnya murni sifat ID, yang cenderung liar, arogan. Jika anda memutuskan keputusan dalam keadaan marah, maka dapat dipastikan tindakan kita itu adalah tindakan terbodoh dan memalukan yang pernah kita ambil, karena sudah jelas bahwa kita tidak memakai analistis kita.

Telekinesis juga demikian, diciptakan untuk kebaikan, namun terkadang tidak terkontrol, karna pikiran kita luas, jika kita hanyut kedalamnya maka kita dikendalikan oleh pikiran kita,

Bagaimana caranya agar kita tidak dikendalikan pikiran Telekinesis kita

Mungkin pertanyaan yang paling tepat adalah diatas. Berikut jawaban yang menurut pikiran saya dapat membantu kita untuk mengendalikan kemampuan telekinesis kita:

  1. Anda harus mengerti, Pikiran anda ada ditangan anda, anda mengatakan stop! maka ia akan stop! Seperti halnya keinginan anda untuk membeli sesuatu namun keunganan anda kurang mencukupi, banyak keperluan yang lebih penting, maka keinginan itu dapat anda redam, atau bahkan menghentikannya.
  2. Jika anda seorang yang beragama, maka dekatkanlah pada Yang Maha Kuasa, karena Dialah yang empunya segala sesuatunya, mintalah tuntunanNya, Berdoalah selalu padaNya, Bacalah Ayat-ayat kitab suci anda untuk mendukung sebagai peredam emosi anda, dan renungkanlah itu.
  3. Jika anda seorang atheis, pikirkanlah hal yang baik, berguna bagi diri sendiri maupun orang lain, tidak menyakiti sesama, namun justru membantu sesama, Anda mengetahui apa yang baik bagi diri anda dan yang tidak baik bagi diri anda.
  4. Ingatlah akan pekerjaanmu, masih banyak yang harus anda selesaikan. Biasanya hal ini yang paling manjur, karena salah satu bentuk pengalihan dan membangkitkan kembali pikiran analistik kita.
Segala sesuatu itu baik keberadaanya, semua tergantung dari keputusan kita masing, saya tidak percaya dengan ketidakmampuan seseorang untuk mengendalikan kekuatan pikirannya, itu karna dia sendiri yang memilih untuk tidak mengendalikanya. Saya juga tidak sependapat jika telekinesis itu berbahaya, karna yang berbahaya sebenarnya diri kita yang memilih untuk menggunakan telekinesis tidak pada tempatnya. Mengusili seseorang dengan Telekinesis adalah hal paling tidak bertanggung jawab, jika kita memiliki sebuah kemampuan maka kita harus bertanggung jawab dalam pemakaiannya. Telekinesis bukan untuk pamer, namun digunakan untuk kebaikan.

Thanks for reading

Kamis, 13 Maret 2014

Mind reading

Banyak orang mencari cara atau tutorial mengenai mind reading. Sebenarnya mind reading atau biasa dikatakan membaca pikiran itu hampir terjadi tiap hari, hanya saja kita tidak menyadarinya. Mungkin anda pernah berkomunikasi dengan orang lain lalu anda mulai merasakan ada yang tersembunyi, atau mungkin ia berbohong. Hal itu terjadi karena ada koneksi dengan pikirannya. Nah, hal inilah yang dilakukan oleh para psikiater untuk mengetahui kronologis kejadian, mereka biasanya memperhatikan mimik bibir pada saat berbicara, wajah, gerak-gerik, nada bicara, mata, bahkan melihat auranya.

Proses terjadinya berpikir

Manusia berpikir melalui proses yang rumit untuk membuat satu keputusan, ada terjadi berjuta-juta pemikiran yang diambil dari memori ingatannya, disertai analisa. Anda dapat membaca secara detail di wikipedia mengenai kognisi. Sewaktu seseorang berpikir maka ada 2 pikiran yang terjadi, pikiran sadar untuk menganalisa dan bawah sadar untuk masuk dalam memori jangka lamanya.

Seorang mentalist memainkan permainan prediksi, sesungguhnya yang ia lakukan adalah memasukkan pikirannya yang sesuai dengan prediksi yang sudah ia siapkan, lalu menuntun obyek untuk memilih pikirannya, yang menjadi kata kuncinya untuk memasukkan pikiranya adalah kata "cepat!". Hal ini membuat seseorang melewatkan proses berpikir analistis, lalu ia mengambil pikiran bawah sadarnya yang sesungguhnya sudah dalam pengaruh mentalis tersebut. Jika saja obyek itu menggunakan pikiran sadarnya maka ia akan memasuki lebih dalam lagi untuk membuat seseorang merubah jawabannya. Jika saja orang tersebut masih tetap pada keputusan pikirannya, maka mentalist akan menunjuk pada orang lain, Apakah mungkin seseorang masuk dalam pikiran orang lain? Sangat mungkin jika kita menggunakan pikiran bawah sadar.

Mind reading

Membaca pikiran juga dapat menggunakan teknik membaca bahasa tubuh, bicara, dan juga energi auranya. Sepintar-pintarnya kita saja teknik mana yang kita gunakan, bahkan yang lebih ekstrim lagi ia merasakan energi obyek, lalu membaca pikiran obyek. Bahkan ada juga teknik membaca pikiran dari bentuk muka seseorang.

Saya pernah menghadapi seorang yang sangat marah, lalu ia mengutarakan komplainnya, dengan penuh rasa percaya diri ia mengutarakan pikirannya mengenai kinerja perusahaan, sementara tanpa ia sadari sebenarnya saya sudah memasuki pola pikirnya, saya sedang mempelajari pikirannya, mulai dari cara berbicara, matanya, gerak tubuhnya, kalimat-kalimat yang dikatakannya, bahkan membaca aura energinya, dan terakhir merasakan energinya, selama itu juga ia beragumen dengan teman kerja saya, hingga saya dapati satu titik yang ia tutupi, lalu saya berbicara kepada titik permasalahannya, dan benar saja orang itu terdiam. Matanya bergerak ke kiri, yang berarti tidak terpikirkan olehnya, Dan hanya dalam 1 menit, sejak saya bicara masalah itu terselesaikan. Dan orang itu pulang dengan terpuaskan karena mendapatkan jawaban yang tepat.

Apakah hal ini sangat mistik? tentu tidak, dan bahkan tidak sama sekali. Ini murni kemampuan pikiran yang diasah kemampuannya. Bahkan beberapa mentalis sangat menentang adanya mistik, hal itu karena kemistikan sebenarnya terjadi dalam pikiran kita sendiri. Jika anda berpikir kejahatan itu terjadi karena adanya setan, maka untuk saya pribadi, setan itu sebenarnya ada dalam diri kita, kita tidak perlu menyalahkan "setan" yang diluar kita, seolah-olah kita dihasut olehnya, dan membuat kita sedikit lebih suci dari setan itu sendiri, padahal kejahatan murni kenginana liar/ natural kita (id), tanpa melewati ego dan superego, dan menghasilkan keputusan kita untuk memilih kejahatan. Seandainya kita tidak diperkenalkan pada nilai-nilai kejahatan, maka kita menjadi liar.


Apakah telekinesis juga sebagai hal yang negatif atau bodoh? tidak, menurut saya. Sejak saya mempelajari telekinesis, saya mampu memperluas kemampuan pikiran saya hingga pada titik mind reading. Anyway, Kejiwaan itu seperti pedang dapat anda gunakan dengan baik, atau buruk, semua tergantung pada pribadi masing-masig, apakah anda mempamerkannya pada orang lain atau menggunakannya hanya di saat yang tepat saja, hal itu adalah pilihan kita masing-masing.

Thanks for reading

Minggu, 09 Maret 2014

Segala sesuatu ada penjelasannya

Kali ini kita membahas mengenai hal-hal mistik. Dibandingkan dengan yang kita lihat di layar televisi dengan yang saya alami, saya lebih percaya dengan yang saya alami. Inilah yang sebenarnya kita alami dalam kehidupan kita.

Alam gaib itu ada atau tidak?

Pertanyaan itu sering saya pertanyakan, namun yang sering muncul jika kita berpikir dengan kata gaib adalah penampakan hantu, interaksi astral, pokoknya segala sesuatu yang supranatural. Sebenarnya kata supranatural itu baik, demikian juga kata gaib. Kata gaib itu digunakan untuk menggambarkan suatu dunia saja, bukan penampakan, atau hal-hal yang menyeramkan itu. Namun karena terexpose oleh media televisi, seperti mister tukul, atau dunia lain, jadi kita menganggap hal-hal gaib itu menyeramkan, sehingga muncullah yang lebih dominant rasa ketakutan.

Menurut saya, Roh itu ada. Kenapa bisa? Coba apakah anda bisa menjawab pertanyaan saya atau tidak, Kenapa orang bisa hidup? Ok, Jantung berdetak, lalu kenapa bisa jantung berdetak? Ajaib? Ok, jantung kita memperoleh energi dari makanan yang kita makan, lalu makanan kita yang memiliki asupan gizi itu dibakar melalui pembakaran dengan oksigen sehingga menghasilkan energi, lalu bagaimana dengan orang yang sehat, normal, lalu tiba-tiba meninggal? itulah yang dinamakan diluar jangkauan pikiran kita, makanya kita mengenal kata mukjizat. Untuk membahas lebih jauh lagi, saya sebagai manusia belum mampu sampai kesana. Saya percaya adanya nyawa dalam jiwa kita, atau lebih kita kenal Roh.

Pikiran manusia sangat luas, bahkan lebih luas dari jagad raya, Kenapa bisa? coba anda imajinasikan ini, bayangkan anda di angkasa luar, ada alam semesta, sekarang anda melihat berjuta-juta galaksi disana. Nah, Luaskan? Kok bisa pikiran anda sampai disana? kenapa anda bisa mempercayainya? karna anda pernah belajar, pernah melihat bentuk sebuah planet, coba andaikan saja anda tidak pernah melihat bentuk planet, kira-kira anda dapat membayangkan alam semesta? Sekarang bagaimana dengan alam gaib yang anda ketahui? Ya, itu adalah hasil proyeksi dari apa yang anda lihat dan dengar. Segala sesuatu yang kita terima akan disimpan dalam pikiran bawah sadar, sehingga apapun yang kita bayangkan ketika dikatakan gaib maka akan muncul hal-hal yang menakutkan. Psicolog sangat menentang adanya gaib, karna hal itu bisa saja terjadi karna proyeksi dari pikiran bawah sadar kita. Jika pertanyaan itu dihadapkan pada saya, maka menurut saya itu terjadi karna proyeksi dari bawah sadar kita sehingga yang terjadi pikiran sadar kita menjadi lemah. Mengapa ada orang kerasukan? karena pikiran bawah sadar mereka yang menguasai pikirannya. Jika saya jadi anda, maka saya tidak mengijinkan pikiran saya mengenai makhluk halus untuk mengusai pikiran saya. Menurut saya pribadi, itu terjadi karena pikiran bawah sadar kita menguasai pikiran sadar kita, sehingga sewaktu seseorang kerasukan dan dibacakan ayat-ayat suci atau berdoa maka orang kerasukan tersebut menjadi sadar setelah menyadari pikiran diluar kesadarannya dan memilih untuk sadar. Perlu anda ketahui, ketika otak kita berada di gelombang teta akan terjadi kram pada kaki dan tangan, dan kaki dan tangan kita bisa kita kontrol sesuai dengan perintah pikiran kita, contoh tangan menjadi ringan, atau tangan menjadi berat atau kaku.

Terlepas dari itu semua, pikiran anda adalah milik anda, anda yang memiliki otoritas untuk mempercayainya atau mengabaikannya. Namun bagi saya pribadi, pikiran itu kita yang kendalikan, jangan sampai kita dikendalikan pikiran kita. Jangan biarkan ketakutan yang kita ciptakan sendiri yang menguasai kita, mengapa kita lebih cenderung takut terhadap astral, daripada Tuhan sendiri. Lalu mengapa setan lebih sering dilihat daripada malaikat? Apakah pikiran kitalah yang terlalu negatif sehingga makhluk yang positif tidak kelihatan? Orang yang mampu melakukan telekinesis akan dengan mudah memanipulasi benda untuk bergerak, bahkan merasuki pikiran objek, yang itu adalah dilarang dalam psicology. Karena kita memberikan manipulasi terhadap orang lain, dan itu berefek dan tinggal dalam pikiran bawah sadarnya. Bagaimana jika begini saja, Baiklah kita memikirkan hal yang positif, melihat yang positif, memilih tayangan media televisi yang postif, agar kita menjadi lebih postif, membangun diri dan orang lain lebih baik lagi, melakukan kegiatan yang positif, agar pikiran kita lebih jernih, sehat dan penuh dengan semangat.

Jumat, 07 Maret 2014

Mengatasi Pikiran

Suatu ketika saya pergi berenang di pantai, saya menikmati ombak yang datang, berenang menantang ombak, ada kegembiraan disana. Hingga saya pulang ke rumah saya untuk mandi, tanpa saya sadari cincin kawin saya hilang. Jika anda sudah menikah maka anda pasti tahu rasanya jika kita kehilangan sesuatu yang berharga apalagi memiliki nilai memorial. Memang saya teledor, tapi bukan itu yang terpenting, tapi bagaimana saya mengatasi pikiran saya yang sangat jengkel dengan pikiran saya yang tidak teliti sebelum ke pantai untuk berenang, benar! seperti yang anda alami, pertanyaan yang sering muncul: Mengapa tidak terpikirkan!!! Atau mungkin hanya saya manusia dibumi ini yang pernah merasakan demikian? Saya rasa semua orang.

Dalam teori Psicology ada 3 elemen manusia, yaitu id, ego dan superego. Id adalah keinginan liar kita yang juga bisa dikatakan sifat natural manusia. Mungkin anda masih ingat ketika kita masih kecil, tidak dibelikan mainan atau orangtua kita tidak menuruti keinginan kita, lantas kita mengamuk bagaikan beruang beranak kehilangan anaknya? Ya! itulah kita sebenarnya! Beruang beranak (hahahaha) maksud saya, itulah id. Keinginan kita itu sangat liar, tak terukur, sangat luas, dan kasar. Sedangkan ego adalah sifat kita yang bersifat logik atau melihat realita. Masih ingat ketika kita masih SMP mungkin kita inginkan sesuatu, namun kita mengerti akan keadaan financial orang tua kita. Itulah ego! Ego akan meredam id kita untuk tidak meneruskannya, Ego berfungsi sebagai pengendali id. Yang terakhir adalah Superego, Superego adalah nilai-nilai kehidupan yang kita ambil, baik itu yang diajarkan dari orang tua, pemuka agama, teman, atau bahkan kegagalan kita sendiri. Superego membuat orang jadi lebih bijak.

Sebenarnya sewaktu kita merasakan kegalauan atau keresahan, terjadi keinginan dari id yang keluar, terkadang kita melemahkan sisi ego dan superego, sehingga yang terjadi anda mengalami depresi, dan menjadi beruang beranak kehilangan anaknya. Ketika saya kehilangan cincin saya, saya merasakan kemarahan yang besar, karna id dan superego saya berkerja namun saya mengendalikannya dengan ego saya dan mengingat ralita bahwa itu hanya sebuah cincin yang merupakan simbol. Selama ini kita menganggap itu adalah cinta kita, hasil kerja keras kita, perjalan hidup kita dengan  pasangan kita, padahal itu hanya cincin saja. Disitulah sisi superego berkerja jika kita tidak mengetahui fungsi ego yang terjadi superego kita berkerja mengendalikan seluruh hari kita.


Jika anda merasa galau atau marah, sadarlah bahwa kesadaran anda mulai melemah, tingkatkan kesadaran anda, berpikirlah jernih mulai dari "ini hanya masalah kecil", hari anda adalah anda yang menentukan, lihatlah realita secara fisik yang sebenarnya, yakinlah anda mampu. Terkadang juga ketika kita berpikir ego, seperti melihat keadaan kita, kenapa kita hidup seperti ini, maka yang muncul perasaan yang rendah, ingatlah kembali tentang nilai-nilai hidup, kebahagiaan, masa-masa senang, atau bacalah kitab suci, berdoa bagi anda yang beragama, jika anda atheis, kembalilah pada jiwa anda, tenangkan jiwa anda, bahagiakan jiwa anda, Namun ini hanya sekedar teori saja, selebihnya anda yang lebih mengenal secara jelas kehidupan anda. Sebelum memutuskan sesuatu, bawalah pikiran anda ke pikiran yang jernih dan tenang, kumpulkan fakta-fakta, bukan berlandaskan pikiran kita sendiri, karna keadaan pikiran kita masih dalam keadaan tidak tenang.

Kamis, 06 Maret 2014

Apakah Telekinesis itu bertentangan dengan agama?

Suatu pertanyaan klasik bagi orang awam atau pertanyaan pribadi kita ketika kita mengenal Telekinesis adalah apakah saya murtad dengan agama saya jika saya mempelajari Telekinesis? Karena hal ini merupakan hal yang masih misteri sehingga banyak orang yang tidak menerima keberadaan Telekinesis itu sendiri. Bahkan beberapa orang menganggapnya suatu kebodohan. Padahal hal ini tidak kita dapatkan dari hal yang mistik, namun kemampuan itu sudah ada sejak awal.

Jauh sebelum saya mempelajari telekinesis, saya pernah mengalami suatu pengalaman yang sangat misterius. Ketika saya masih kuliah dan masih tinggal di satu kamar kost, letak kost saya sangat berdempetan dari rumah satu dengan yang lain. Suatu ketika saya berdoa dengan khusuk, hingga seakan saya merasakan gempa atau kehilangan keseimbangan, namun saya tetap berusaha fokus, alhasil tiba-tiba kaca lemari saya pecah berkeping-keping. Padahal kaca itu terbuat dari kaca riben yang seperti kita tau sifatnya tahan panas, kuat dan tebal. Sejenak saya mencari batu. Ya! seperti yang anda pikirkan, saya berpikir ada orang yang melempar batu. Tapi masalahnya jendela saya juga dari kaca, namun tidak satupun kaca jendela pecah, dan tidak ada batu dalam kamar saya. Ya! seperti analisa anda, tidak ada batu, pasti konveksi akibat panas berlebihan, saya tidak merasakan panas waktu itu, sepengetahuan saya juga, kaca riben itu tahan panas kan? Lalu pertanyaan itu saya simpan sebagai pertanyaan misterius hidup saya. Hingga ketika saya telah mempelajari telekinesis, akhirnya pertanyaan saya itu terjawab. Hal itu terjadi ketika pikiran saya berada di area telekinesis, dan ketika saya meningkatkannya sekali lagi, praaaannkk! Jadi, bagaimana caranya seorang pesulap memecahkan balon lampu? Memakai trik? atau murni mentalnya? Thats Secret!

Lalu apa hubungannya dengan judul diatas? jika memang itu adalah gaib, lalu mengapa itu terjadi saat kita fokus pada Tuhan? Menurut saya telekinesis bukan sesuatu yang berlawanan dengan agama. Karna Tuhan menciptakan kita secara lengkap, dan untuk kebaikannya kita. Dia sudah memikirkan segala sesuatunya jauh sebelum kita menemukan dan menggunakan kekuatan itu. Lalu apakah ketika kita menggunakan kekuatan itu, membuat kita tidak pecaya padaNya? Perlu kita mengerti, menggunakan atau tidak, kemampuan telekinesis sudah ada. Kemampuan telekinesis tidak kita ciptakan, tapi sudah diciptakan. Bukankah itulah yang membuat kita kagum akan karyaNya. Dia memberikan kita kemampuan itu untuk mengetahui bahwa Dia ada. Terserah apapun agama anda, namun yang pasti Dia ada, jikapun anda seorang Atheis, maka tetaplah mempertanyakan Tuhan, maka anda akan mendapat jawabannya. Jika anda seorang dokter, maka anda akan dengan mudah mengetahui keberadaanNya. Karna dokter menganalisa suatu masalah secara ilmiah dan akan berhenti pada satu titik, Miracle (ajaib). Jika anda seorang pemikir, lakukanlah sebuah eksperimen dari pemikiran anda, anda tidak bisa hanya berdiri dari pemikiran anda saja, dengan eksperimen maka akan ada pembuktian. Tanpa ada pembuktian tidak ada landasan dasar. Telekinesis termasuk pembuktian.

Telekinesis seperti sebuah sistem, sistem yang jika kita mengikuti petunjuknya maka akan terjadi. Telekinesis bukan melawan agama, karna ia seperti mata, hidung, dan organ lainnya, apapun agamanya, sukunya, percaya atau tidak, kemampuan telekinesis sudah disediakan. Jadi bagi saya, Telekinesis tidak melanggar agama, karna tidak menggunakan hal-hal yang mistik atau gaib, tapi memang benar adanya praktisi melakukan telekinesis murni dari mentalitasnya sendiri. Bukan kita ciptakan namun masalah digunakan atau tidak.

Jika anda menganggap telekinesis sebuah kebodohan, atas dasar apa? hanya berdasarkan pikiran anda tanpa ada pembuktian? Lalu mengklaim hal ini sebagai kebodohan? bagaimana bisa? Cobalah jika memang anda pintar lalu analisa apa dibalik semua ini? dan anda mulai mengatakan dalam pikiran anda ini suatu yang membuang waktu karna tak ada gunanya? Jika demikian maka saya berhasil membuang waktu anda! hehehehe

Thanks for reading!

Selasa, 04 Maret 2014

Apakah benar belajar Telekinesis dapat membuat orang gila

Pertanyaan yang anda cari adalah normal, dan sangat logik. Yang harus dipertanyakan adalah jika anda tidak menanyakannya. Karna bagi anda yang memiliki atau telah mempelajari telekinesis akan merasa takut jika otaknya akan gagal berfungsi atau gila. Sebelum kita bahas lebih lanjut, gila itu menurut anda yang seperti apa sih? Apakah ketika kita berpikir keras maka akan terjadi kegagalan otak? jika memang demikian, banyak orang dewasa yang gila atau bahkan semua orang gila kecuali anak kecil.

Kenapa orang bisa gila?

Mungkin lebih tepatnya jika kita bertanya seperti diatas. Kenapa orang menjadi gila? Menurut ilmu psicology, seseorang menjadi gila diakibatkan penumpukan luapan emosi yang berlebihan, dan tidak tersalurkan. Contoh: jika kita merasa tertekan, kita merasa kita ini paling susah, sehingga kita mulai menyendiri, anda kemudian bertanya-tanya tentang kehidupan anda, lalu jawaban yang anda cari-cari tidak kunjung  datang, maka anda akan semakin tertekan, dan depresi. Jika hal ini tidak terlampiaskan secara positif seperti konsuling pada pemuka agama, atau orang terdekat kepercayaan anda, maka akan terjadi penumpukan itu dan masalahnya penumpukan tersebut terjadi di pikiran bawah sadar. Jika kita berada di pikiran bawah sadar yang terjadi kita menmbuat suatu perasaan, jiwa, yang terbentuk dari pikiran kita sendiri, akhirnya pikiran sadar kita melemah, rasa kritikal kita terhadap jiwa sendiri mulai melemah, dan menjadi gila. Perlu anda mengerti orang yang berubah psicologinya bukan berarti gila, contoh dari yang biasa-biasa lalu dapat telekinesis, bukan berarti dia gila, itu normal, sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya. Anda biasa-biasa juga normal, sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya, hanya anda belum mengalaminya (telekinesis).

Menurut saya Telekinesis tidak akan merusak otak kita, asalkan kita tahu bagaimana menyalurkan emosi kita, karna telekinesis merupakan hal yang masih belum dipercayai keberadaannya, untuk itu kita harus mencari informasi, menemukan teman yang mampu juga melakukan telekinesis, agar seluruh pertanyaan-pentanyaan yang tidak kita mengerti dapat tersalurkan. Sharinglah apa yang anda sudah capai pada orang-orang terdekat anda, itu akan membantu anda untuk tetap sehat dan melatih lebih giat lagi kemampuan anda. Jangan lekas memperlihatkan kemampuan anda pada orang yang kontroversi, kecuali mental anda sudah cukup kuat untuk fokus, seperti mentalist yang beberapa kita kenal.

Orang gila dengan kelainan jiwa itu berbeda, jangan disama artikan, coba misalkan anda yang suka narsis foto-foto sendiri lalu menunduhnya di jejaring sosial dikatakan gila, padahal itu merupakan kelainan jiwa. Kelainan jiwa itu terjadi ketika naluri untuk bersosialisasi yang pada semestinya menjadi terganggu, namun jika masih pada taraf kewajaran maka masih dikatakan normal. Sedangkan gila adalah tingkat kesadaran seseorang menjadi tidak ada, orang gila masuk kedalam pikiran bawah sadar, jika kita merawatnya secara bertahap dengan memperlakukannya seperti keadaan normal, maka akan membangunkan dia dari pikiran bawah sadarnya secara bertahap juga. Jika anda bermain diarea sadar dan bawah sadar, ingatlah selalu diri anda, pekerjaan anda, prioritas anda, orang-orang yang terdekat anda, niscaya anda tidak akan gila. Anda tertawa sendiri karena membaca sesuatu yang lucu, bukan gila kan? Itu normal kan.

Marilah kita lebih sehat lagi dalam bersosialisasi, berinteraksi, karena seberapa hebat kemampuan anda, tapi jika itu berlebihan maka akan mengganggu yang lainnya, bukankah segala sesuatu yang berlebihan kurang baik? Mungkin kelebihan uang menurut anda baik, namun jika demikian, sampai kapan anda akan merasa cukup? Keinginan kita besar, pikiran kita luas, namun jika kita tidak pintar-pintar mengatur diri, maka akan terjadi pergeseran pada area-area yang seharusnya kita perhatikan namun kita abaikan. Jika sesuatu yang anda pikirkan itu baik, maka pikirkanlah lagi yang terbaik, lalu lakukanlah itu dengan yang terbaik!

Thanks to visit! See you then...

Salam

Senin, 03 Maret 2014

Apakah benar Telekinesis itu ada


Apa itu Telekinesis?

Telekinesis banyak dicari dan banyak juga yang penasaran untuk mempelajarinya. Bahkan anda sekalipun ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan telekinesis. Telekinesis seperti di website lainnya yaitu kemampuan menggerakkan obyek dengan aktifitas otak pada gelombang tertentu. Seorang praktisi telekinesis akan menghasilkan gelombang alpha didalam otaknya ketika melakukan aktifitas telekinesis. Untuk melakukan Telekinesis harus mengetahui energi dari sebuah obyek lalu memadukan energi tersebut dengan energi kita sendiri. Bagaimana caranya? contoh saja anda lihat beberapa obyek, lalu pegang bagaimana rasanya. Seperti halnya ketika anda membayangkan ulat bulu anda akan merasakan gatal atau kertas amplas kasar, anda akan merasa kasar dan berpasir, demikian juga jika obyek adalah selembar kertas dapat kita rasakan energinya, setiap obyek akan memiliki energi yang berbeda,

Telekinesis tidak akan terjadi jika kita tidak tekun, mudah menyerah dan tidak percaya. Jika anda tidak percaya, maka berhentilah membaca artikel ini karna akan membuang waktu anda, namun sebelum anda pergi, sebaiknya saya paparkan sisi sciencenya. Telekinesis akan terjadi jika tingkat aktifitas otak kita meningkat, sehingga menimbulkan energi elektromagnetik dan menghasilkan medan magnet. Apakah benar? cobalah sebuah paku yang dialiri listrik searah, maka akan menghasilkan elektromagnetik. Perlu anda ketahui otak kita mengalirkan listrik untuk meneruskan rangsangan dari satu neuron ke neuron lainnya. Listrik tersebut akan membuat seseorang menjadi elektro magnetic. 



Tidak hanya sampai disitu saja, namun kita harus menghasilkan gelombang alpha. Untuk membuat otak kita tepat di gelombang alpha pikiran kita harus berada di antara sadar dan tidak sadar. Maka praktisi harus mengenali objek dan berkeinginan yang kuat untuk menggerakkannya, nah kemampuan untuk berkehendak atau keinginan yang kuat ada di pikiran sadar, sedangkan imajinasi (merasakan energi) berada di alam bawah sadar.

Perkenankan saya menuliskan rumusan berikut:

Otak kita memiliki 4 jenis gelombang, Beta, Alpha, Teta, dan Delta. Jika Delta = 0 Hz maka
D < θ < α < β

maka TK = α + θ

berbeda dengan Hypnosis yang murni di gelombang Teta

Mengapa banyak orang belum bisa membuktikan telekinesis? karena ada gangguan secara jiwa ketika seorang praktisi melakukan telekinesis, karena mereka harus menahan aktifitas otak di gelombang alpha untuk melakukan telekinesis. Jika lewat sedikit menuju titik hypnosis maka yang terjadi adalah melamun, jika ada tekanan maka akan berada di titik sadar karena menyadari bahwa dirinya sedang diamati. Jadi lebih baik jika anda menunjukkan pada sesama, atau mengajak orang yang sudah mampu melakukan telekinesis. Telekinesis cenderung susah karena berada di antara sadar dan alam bawah sadar.

Telekinesis bagi saya merupakan teknik tingkat lebih rumit untuk seorang pesulap, karena jika kita menguasai Telekinesis maka kita dapat berkreasi membuat sulap baru, bahkan dalam mind reading menggunakan teknik telekinesis. Menurut saya, permainan prediksi ada 2 cara, mengenali energi pikiran objek atau mengirimkan energi pikiran kita ke objek, sehingga muncul suatu keajaiban. Apakah mungkin? Setiap manusia yang berpikir akan mengeluarkan gelombang energi, maka jika kita mengenali gelombang energinya maka kita bisa mengetahui pikiran objek, untuk mempertajamnya harus memiliki tingkat fokus yang kuat. Dibutuhkan latihan Telekinesis yang cukup tekun untuk mengasah mind reading, anda juga dapat melakukan mind reading dengan bahasa tubuhnya, sepintar-pintarnya saja kita membaca gelombang energi baik secara visual maupun non visual.

Bagi saya Telekinesis itu normal, sehat dan Baik.

Thanks for Reading!