Banyak orang mencari cara atau tutorial mengenai mind reading. Sebenarnya mind reading atau biasa dikatakan membaca pikiran itu hampir terjadi tiap hari, hanya saja kita tidak menyadarinya. Mungkin anda pernah berkomunikasi dengan orang lain lalu anda mulai merasakan ada yang tersembunyi, atau mungkin ia berbohong. Hal itu terjadi karena ada koneksi dengan pikirannya. Nah, hal inilah yang dilakukan oleh para psikiater untuk mengetahui kronologis kejadian, mereka biasanya memperhatikan mimik bibir pada saat berbicara, wajah, gerak-gerik, nada bicara, mata, bahkan melihat auranya.
Proses terjadinya berpikir
Manusia berpikir melalui proses yang rumit untuk membuat satu keputusan, ada terjadi berjuta-juta pemikiran yang diambil dari memori ingatannya, disertai analisa. Anda dapat membaca secara detail di wikipedia mengenai kognisi. Sewaktu seseorang berpikir maka ada 2 pikiran yang terjadi, pikiran sadar untuk menganalisa dan bawah sadar untuk masuk dalam memori jangka lamanya.
Seorang mentalist memainkan permainan prediksi, sesungguhnya yang ia lakukan adalah memasukkan pikirannya yang sesuai dengan prediksi yang sudah ia siapkan, lalu menuntun obyek untuk memilih pikirannya, yang menjadi kata kuncinya untuk memasukkan pikiranya adalah kata "cepat!". Hal ini membuat seseorang melewatkan proses berpikir analistis, lalu ia mengambil pikiran bawah sadarnya yang sesungguhnya sudah dalam pengaruh mentalis tersebut. Jika saja obyek itu menggunakan pikiran sadarnya maka ia akan memasuki lebih dalam lagi untuk membuat seseorang merubah jawabannya. Jika saja orang tersebut masih tetap pada keputusan pikirannya, maka mentalist akan menunjuk pada orang lain, Apakah mungkin seseorang masuk dalam pikiran orang lain? Sangat mungkin jika kita menggunakan pikiran bawah sadar.
Mind reading
Membaca pikiran juga dapat menggunakan teknik membaca bahasa tubuh, bicara, dan juga energi auranya. Sepintar-pintarnya kita saja teknik mana yang kita gunakan, bahkan yang lebih ekstrim lagi ia merasakan energi obyek, lalu membaca pikiran obyek. Bahkan ada juga teknik membaca pikiran dari bentuk muka seseorang.
Saya pernah menghadapi seorang yang sangat marah, lalu ia mengutarakan komplainnya, dengan penuh rasa percaya diri ia mengutarakan pikirannya mengenai kinerja perusahaan, sementara tanpa ia sadari sebenarnya saya sudah memasuki pola pikirnya, saya sedang mempelajari pikirannya, mulai dari cara berbicara, matanya, gerak tubuhnya, kalimat-kalimat yang dikatakannya, bahkan membaca aura energinya, dan terakhir merasakan energinya, selama itu juga ia beragumen dengan teman kerja saya, hingga saya dapati satu titik yang ia tutupi, lalu saya berbicara kepada titik permasalahannya, dan benar saja orang itu terdiam. Matanya bergerak ke kiri, yang berarti tidak terpikirkan olehnya, Dan hanya dalam 1 menit, sejak saya bicara masalah itu terselesaikan. Dan orang itu pulang dengan terpuaskan karena mendapatkan jawaban yang tepat.
Apakah hal ini sangat mistik? tentu tidak, dan bahkan tidak sama sekali. Ini murni kemampuan pikiran yang diasah kemampuannya. Bahkan beberapa mentalis sangat menentang adanya mistik, hal itu karena kemistikan sebenarnya terjadi dalam pikiran kita sendiri. Jika anda berpikir kejahatan itu terjadi karena adanya setan, maka untuk saya pribadi, setan itu sebenarnya ada dalam diri kita, kita tidak perlu menyalahkan "setan" yang diluar kita, seolah-olah kita dihasut olehnya, dan membuat kita sedikit lebih suci dari setan itu sendiri, padahal kejahatan murni kenginana liar/ natural kita (id), tanpa melewati ego dan superego, dan menghasilkan keputusan kita untuk memilih kejahatan. Seandainya kita tidak diperkenalkan pada nilai-nilai kejahatan, maka kita menjadi liar.
Apakah telekinesis juga sebagai hal yang negatif atau bodoh? tidak, menurut saya. Sejak saya mempelajari telekinesis, saya mampu memperluas kemampuan pikiran saya hingga pada titik mind reading. Anyway, Kejiwaan itu seperti pedang dapat anda gunakan dengan baik, atau buruk, semua tergantung pada pribadi masing-masig, apakah anda mempamerkannya pada orang lain atau menggunakannya hanya di saat yang tepat saja, hal itu adalah pilihan kita masing-masing.
Thanks for reading
Tidak ada komentar:
Posting Komentar