Minggu, 02 Maret 2014

Kekuatan Pikiran

Orang yang paling sempurna bukanlah orang dengan otak yang sempurna, melainkan orang yang dapat mempergunakan sebaiknya-baiknya dari bagian otaknya yang kurang sempurna, Aristoteles.

Otak terdiri dari banyak susunan saraf, sehingga menjadi pusat control seluruh tubuh kita. Namun  menurut penelitian, kita tidak pernah menggunakan otak kita lebih 10%. Mengapa? karena sebenarnya otak kita mampu bekerja bukan hanya untuk berpikir saja, tapi melakukan berbagai kegiatan yang bahkan kita tidak sadari atau yang disebut alam bawah sadar. Otak kita sangat istimewa, ia seperti teman yang menguatkan atau bahkan senjata yang mematikan.

Banyak orang membicarakan telekinesis, hypnosis, psicokinesis, dsb. Mulai dari yang sekedar bertanya sampai yang ingin belajar. Pada dasarnya hal itu adalah normal, bukan sesuatu yang mistik, gaib atau supranatural, hal itu merupakan pertanda hal yang normal, sehat, dan berfungsi sebagaimana mestinya. Seperti halnya melihat aura seseorang, itu bukan sesuatu yang mistik, atau yang harus dibangkitkan oleh paranormal, karena mampu melihat aura itu sudah ada sejak kita dilahirkan, hanya saja kita tidak menyadarinya. Jika anda ingin mempelajarinya sangat mudah, atau bahkan jika anda kurang percaya, mungkin anda berpikir itu karena otak kita sudah men-set hingga yang kita lihat warna-warna demikian, mari anda lihat di kamera laptop anda, lalu setting bagian propertiesnya, set brightnessnya menjadi agak sedikit gelap, lalu berdirilah membelakangi tembok putih. Perhatikan dibagian tepi tubuh anda akan muncul warna dari aura anda. Hal ini bukan mistik namun memang benar adanya, salah satu bukti juga bahwa hal ini adalah science, hal ini dipelajari di perguruan tinggi di bidang psicology.

Lalu bagaimana dengan Telekinesis? Telekinesis itu normal, dan sangat science. Otak kita terdiri dari susunan saraf yang seperti kita ketahui, jika kita melakukan aktifitas berpikir, maka akan dihasilkan aliran listrik. Lalu apa hubungannya? banyak di berbagai situs yang memakai psiwheel, nantinya akan berputar sesuai dengan pikiran kita, sebenarnya kita dapat mencobanya dengan sisi science. Anda mungkin masih ingat dengan elektro statis, dengan eksperimen menggosok-gosokan sisir ke baju kita, hingga menghasilkan medan magnet yang akan menarik kertas dan melekat pada sisir. Cobalah dengan cara itu juga pada psiwheel, tapi dengan menggunakan pulpen, hasilnya psiwheel pasti akan bergerak mengikuti pulpen kita. Hal ini tentu saja bukan mistik atau sesuatu yang berhantu. Maka dapat kita simpulkan sewaktu praktisi telekinesis menggerakkan psiwheel, sebenarnya terjadi medan magnet, kenapa bisa? masih ingat dengan eksperimen baut jika dililit dengan kawat dan dialiri aliran listrik searah akan menghasilkan medan magnet? Nah hal itu terjadi karena sewaktu praktisi berpikir, sebenarnya terjadi aliran listrik yang banyak, hingga kadang kepalanya seperti gemetar. Tentang kebenaran atau tidak pernyataan saya ini, hanyalah sebuah analisa saya yang saya lakukan beserta eksperimennya. Lalu bagaimana dengan membengkokkan sendok? Hal itu dapat terjadi jika kita menguasai dan meningkatkan kekuatanya.

Hypnosis juga sangat science, karna hal itu memang ada, bukan sebuah kekuatan gaib atau mistik. Hypnosis itu adalah sebuah terapi yang jika kita mengerti penggunaannya akan berdampak positif bagi yang mengalaminya. Bahkan hypnosis itu dipelajari dalam ilmu psicology, bukti bahwa hypnosis adalah science. Hypnosis juga bisa membuat kita hidup lebih kuat, semangat dan positif, namun persepsi masyarakat umum lebih cenderung ke negatif. Kita terkadang berpikiran bahwa hypnosis itu ketika pikiran kita dikendalikan oleh orang lain, menurut saya, hypnosis itu tidak bs seperti mengendalikan orang lain, yang terjadi sebenarnya kita mengijinkan orang lain dan kita fokus pada setiap perkataanya. Jadi murni itu adalah pikiran kita. Seandainya saja, kita bersikap kritis, atau tidak berpikir logic maka hypnosis tidak akan terjadi. Sekali lagi Hypnosis terjadi sejak otak kita mulai lengah, lelah mendengar kata-kata dari hypnotist sehingga zona kritis kita menjadi melemah dan kitapun mengikuti perkataan hypnotist. Jika seandainya anda bertemu orang yang mencurigakan mengalihkan perhatian anda, tingkatkan zona kritis anda, niscaya anda terbebas dari niat jahat. Berpikirlah untuk tidak percaya pada orang asing yang sok kenal, sebelum anda pergi ke tempat umum yang rentan dengan kejahatan.

Kita juga bisa menghypnosis diri sendiri, mungkin kita mengalami hal yang menyakitkan, atau yang tak terlupakan, maka kita mampu mengubahnya menjadi positif, seperti halnya sebuah system di komputer anda, anda masuk di rootnya untuk men-delete file yang anda tidak inginkan, demikian juga ketika kita masuk ke alam bawa sadar kita. Kita dapat memberikan program ke system ke otak kita di alam bawah sadar, lalu pikiran alam bawah sadar kita akan menjalankan program tersebut. Saya bukan seorang hypnotist yang profesional, namun saya hanya memaparkan pikiran saya tentang anggapan orang selama ini tentang fenomena pikiran kita yang ramai dibicarakan di dunia maya.

Bagi saya, fenomena pikiran ini merupakan ciptaan Tuhan yang memang Dia ciptakan untuk kebaikan manusia. System pikiran kita sudah Ia rancang jauh sebelum kita menemukan berbagai teori, misteri science, atau hukum fisika lainnya. Semua itu Dia ciptakan agar manusia mengetahui KeberadaanNya, PikiranNya, dan KebesaranNya. Terlepas dari semua itu, semua tergantung dari para pembaca, apakah anda percaya Tuhan itu ada atau tidak, dapatkah anda jawab pertanyaan satu ini, dari semua pengetahuan kita, dari semua ilmu yang kita pelajari, dari semua kita pikirkan, akan berada di satu titik dimana anda menemukan sebuah hukum dasar, dapatkah anda menciptakannya? Jika kita menyanyikan lagu yang kita sukai, bukankah kita akan mencari siapakah penciptanya? Keberadaan sebuah karya akan berujung sosok Pencipta. Namun, semuanya kembali pada pribadi masing-masing, pikiran itu lebih luas dari jagad raya, dan tak berujung. Kembali pada realita, sebaik apapun ilmu yang kita ketahui, jika itu berada di tangan yang salah akan menjadi kejahatan yang cerdas bahkan lebih licik dari kejahatan itu sendiri. Seorang yang cerdas, bukan seberapa rumit yang ia pikirkan, namun seberapa bijak ia menggunakan pengetahuannya itu untuk sebuah kebaikan dan melakukannya. Orang berakal akan berbudi pula, sehingga muncullah kata berakal budi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar