Kamis, 06 Maret 2014

Apakah Telekinesis itu bertentangan dengan agama?

Suatu pertanyaan klasik bagi orang awam atau pertanyaan pribadi kita ketika kita mengenal Telekinesis adalah apakah saya murtad dengan agama saya jika saya mempelajari Telekinesis? Karena hal ini merupakan hal yang masih misteri sehingga banyak orang yang tidak menerima keberadaan Telekinesis itu sendiri. Bahkan beberapa orang menganggapnya suatu kebodohan. Padahal hal ini tidak kita dapatkan dari hal yang mistik, namun kemampuan itu sudah ada sejak awal.

Jauh sebelum saya mempelajari telekinesis, saya pernah mengalami suatu pengalaman yang sangat misterius. Ketika saya masih kuliah dan masih tinggal di satu kamar kost, letak kost saya sangat berdempetan dari rumah satu dengan yang lain. Suatu ketika saya berdoa dengan khusuk, hingga seakan saya merasakan gempa atau kehilangan keseimbangan, namun saya tetap berusaha fokus, alhasil tiba-tiba kaca lemari saya pecah berkeping-keping. Padahal kaca itu terbuat dari kaca riben yang seperti kita tau sifatnya tahan panas, kuat dan tebal. Sejenak saya mencari batu. Ya! seperti yang anda pikirkan, saya berpikir ada orang yang melempar batu. Tapi masalahnya jendela saya juga dari kaca, namun tidak satupun kaca jendela pecah, dan tidak ada batu dalam kamar saya. Ya! seperti analisa anda, tidak ada batu, pasti konveksi akibat panas berlebihan, saya tidak merasakan panas waktu itu, sepengetahuan saya juga, kaca riben itu tahan panas kan? Lalu pertanyaan itu saya simpan sebagai pertanyaan misterius hidup saya. Hingga ketika saya telah mempelajari telekinesis, akhirnya pertanyaan saya itu terjawab. Hal itu terjadi ketika pikiran saya berada di area telekinesis, dan ketika saya meningkatkannya sekali lagi, praaaannkk! Jadi, bagaimana caranya seorang pesulap memecahkan balon lampu? Memakai trik? atau murni mentalnya? Thats Secret!

Lalu apa hubungannya dengan judul diatas? jika memang itu adalah gaib, lalu mengapa itu terjadi saat kita fokus pada Tuhan? Menurut saya telekinesis bukan sesuatu yang berlawanan dengan agama. Karna Tuhan menciptakan kita secara lengkap, dan untuk kebaikannya kita. Dia sudah memikirkan segala sesuatunya jauh sebelum kita menemukan dan menggunakan kekuatan itu. Lalu apakah ketika kita menggunakan kekuatan itu, membuat kita tidak pecaya padaNya? Perlu kita mengerti, menggunakan atau tidak, kemampuan telekinesis sudah ada. Kemampuan telekinesis tidak kita ciptakan, tapi sudah diciptakan. Bukankah itulah yang membuat kita kagum akan karyaNya. Dia memberikan kita kemampuan itu untuk mengetahui bahwa Dia ada. Terserah apapun agama anda, namun yang pasti Dia ada, jikapun anda seorang Atheis, maka tetaplah mempertanyakan Tuhan, maka anda akan mendapat jawabannya. Jika anda seorang dokter, maka anda akan dengan mudah mengetahui keberadaanNya. Karna dokter menganalisa suatu masalah secara ilmiah dan akan berhenti pada satu titik, Miracle (ajaib). Jika anda seorang pemikir, lakukanlah sebuah eksperimen dari pemikiran anda, anda tidak bisa hanya berdiri dari pemikiran anda saja, dengan eksperimen maka akan ada pembuktian. Tanpa ada pembuktian tidak ada landasan dasar. Telekinesis termasuk pembuktian.

Telekinesis seperti sebuah sistem, sistem yang jika kita mengikuti petunjuknya maka akan terjadi. Telekinesis bukan melawan agama, karna ia seperti mata, hidung, dan organ lainnya, apapun agamanya, sukunya, percaya atau tidak, kemampuan telekinesis sudah disediakan. Jadi bagi saya, Telekinesis tidak melanggar agama, karna tidak menggunakan hal-hal yang mistik atau gaib, tapi memang benar adanya praktisi melakukan telekinesis murni dari mentalitasnya sendiri. Bukan kita ciptakan namun masalah digunakan atau tidak.

Jika anda menganggap telekinesis sebuah kebodohan, atas dasar apa? hanya berdasarkan pikiran anda tanpa ada pembuktian? Lalu mengklaim hal ini sebagai kebodohan? bagaimana bisa? Cobalah jika memang anda pintar lalu analisa apa dibalik semua ini? dan anda mulai mengatakan dalam pikiran anda ini suatu yang membuang waktu karna tak ada gunanya? Jika demikian maka saya berhasil membuang waktu anda! hehehehe

Thanks for reading!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar